MTQ XXX NTB Di KSB Sukses, Perwakilan Kafilah Sampaikan Pesan Kesan
Taliwang, MediaKSB, – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXX Provinsi NTB berlangsung sukses. Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) selaku tuan rumah berhasil menyajikan perhelatan dengan kesan positif di hati masyarakat. Seluruh kafilah dari kabupaten / kota juga merasa puas atas penyelenggaraan MTQ yang megah dan spektakuler tersebut.
H. Yani selaku ketua kafilah Kabupaten Bima menyampaikan, MTQ tingkat provinsi NTB di KSB sangat berkesan dan patut dicontoh kabupaten lain. Dirinya juga menyampaikan, pelaksanaan MTQ provinsi di NTB kali ini sudah setara dengan MTQ tingkat Nasional. “Sangat luar biasa, sudah setara Nasional,” akunya.
Sementara itu, ketua kafilah Kabupaten Sumbawa, Suryanto mengatakan, antusiasme masyarakat KSB terhadap perhelatan MTQ sangat luar biasa. Masyarakat sangat terbuka dan menyambut baik seluruh kafilah yang hadir.
“Antusiasme masyarakat sangat luar biasa, pelayanan tuan rumah juga sangat baik dan memuaskan. Terutama terkait transportasi untuk peserta juga sangat diperhatikan. Ini menjadi catatan baik untuk Sumbawa Barat,” paparnya.
Masih keterangan Suryanto, panitia pelaksana juga sangat tanggap dalam menghadapi persoalan yang dialami peserta. Pola komunikasi yang dibangun antara panitia dan penanggung jawab kafilah diatur dengan sangat baik.
“Sempat ada kendala atau permasalahan yang dialami kafilah atau peserta. Ada keluhan di tempat kami menginap. Kita informasikan ke Lurah setempat, dan langsung tertangani dengan baik. MTQ Ini yang terbaik bagi saya selama mengikuti tingkat provinsi,” terangnya.
Di sisi lain, H Suparman selaku Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dan salah satu official dari kafilah Loteng mengatakan, mulai dari penerimaan, malam ta’aruf, pawai, pelaksanaan, pembukaan hingga penutupan dilaksanakan dengan sangat baik. “Alhamdulillah sangat spektakuler,” ucapnya.
Beberapa pesan juga disampaikan kafilah selama mengikuti MTQ tingkat provinsi di KSB, salah satunya adalah pesan kepada masyarakat yang menonton untuk tetap diberi pemahaman dan spirit al-Qur’an. “Agar masyarakat dapat ikut menyimak qori’ qori’ah yang tampil sampai akhir, jangan sampai ramai awal-awal, di tengah nanti sudah mulai bubar,” tutupnya. (M-01)
