DKP KSB Targetkan 31 Kegiatan GPM Sepanjang 2025

Taliwang, MediaKSB, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menargetkan pelaksanaan 31 kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) sepanjang tahun 2025. Program ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah KSB dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pangan pokok di tengah dinamika ekonomi dan ancaman inflasi.
Kepala DKP KSB, Ir Amin Sudiono, M.M., menjelaskan, untuk tahun 2025 DKP berencana menambah volume kegiatan GPM, baik melalui kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain seperti Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), maupun melalui dukungan tambahan anggaran dari APBD Perubahan.
“Selain kami, ada juga OPD lain yang bisa menggelar kegiatan serupa. Atau kami bisa kolaborasi di waktu lainnya,” katanya saat dikonfirmasi pada, Jumat (02/5).
Dion sapaan akrabnya menegaskan, manfaat dari program ini akan terasa secara langsung oleh masyarakat. Sebab GPM dinilai dapat memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat. “Yang dijual itu kebutuhan pokok. Jadi manfaatnya akan langsung dirasakan, tidak perlu menunggu lama,” ujarnya.
Dion menambahkan, kegiatan GPM direncanakan akan menyasar seluruh kecamatan yang ada di KSB, seperti yang dilakukan pada bulan Ramadhan lalu. Masih dengan model yang hampir sama, GPM akan kembali digelar pada awal bulan ini (Mei).
“Sekitar awal Mei kita coba mulai ya. Mungkin polanya tetap sama seperti waktu Ramadhan. Kita coba sasar semua kecamatan yang ada,” ucapnya.
Sebagai informasi, saat pelaksanaan GPM Ramadhan lalu, sejumlah bahan pokok seperti beras medium dijual dengan harga Rp13.000 per kilogram. Kemudian minyak goreng dijual seharga Rp15.000 per liter, lebih murah dari harga pasaran.
Kadis mengungkapkan, pada saat pelaksanaan GPM mendatang tidak akan dilakukan subsidi harga secara langsung seperti sebelumnya. Meski demikian kegiatan ini diharapkan akan tetap memberi dampak positif bagi masyarakat. Terutama bagi rumah tangga yang kurang mampu.
“Sekarang ini kan baru selesai panen. Harga beras pastinya agak turun. Jadi yang dicari warga itu pasti bukan beras, tapi mungkin komoditi lain seperti minyak goreng dan gula,” terangnya.
Dengan meningkatkan volume kegiatan dan rencana sinergi lintas OPD, Pemerintah KSB berharap GPM tahun ini tidak hanya dirancang untuk program sesaat, melainkan bagian dari upaya jangka panjang menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Sumbawa Barat. (M-03)