Jambore AGR, Bupati Mengajak Untuk Tetap Menjadi Garda Terdepan

Taliwang, MediaKSB, – Dalam rangka meningkatkan kapasitas serta pengetahuan perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Agen Gotong Royong (AGR), pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), menggelar Jambore Agen Gotong Royong. Kegiatan itu dihadiri langsung Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM didampingi H Amar Nurmansyah, M.Si selaku Sekda KSB dan Hj Hanipa Musyafirin, MM.Inov yang merupakan ketua Tim penggerak PKK.
H Firin sapaan akrab Bupati KSB pada kesempatan itu mengingatkan para AGR, jika kedepan akan menghadapi tugas yang sangat berat dalam menjalankan tugas, terutama untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat. “Kegiatan yang dilaksanakan ini menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kemampuan serta kapasitas para AGR,” ucanya.
Masih keterangan H Firin, pemerintah sangat menyadari tentang pentingnya kerja gotong royong bersama masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan. ”Gotong Royong selain menjadi instrumen dalam pembangunan juga menjadi nilai untuk pencapaian tujuan seperti yang telah dicapai selama ini. “Salah satu keunikan yang ada di KSB yaitu kita memiliki Agen Gotong Royong (AGR) yang menjadi garda terdepan disetiap ruang pembangunan,” ungkapnya.
Bupati juga berharap sistem Gotong Royong yang dilaksanakan bisa juga diterapkan di Nusa Tenggara Barat (NTB), sehingga terjadi kemajuan secara merata. “Ada harapan dari kita untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat disatukan di posyandu. Semua masyarakat NTB dari janin sampai lansia akan ditangani,” tegasnya.
Diingatkan H Firin, melalui wadah posyandu keluarga yang di isi oleh Agen Gotong Royong dan Kader Posyandu dan semua stakelhoder terkait bekerjasama dengan Babinsa dalam memenuhi hak hak dasar akan bisa kita wudjudkan di seluruh NTB
Dikesempatan itu H Firin menerangkan tentang Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) NTB, dimana Propinsi NTB berada pada urutan 33. Ini benar – benar membuat kita tidak bangga. Sudah 79 tahun kita merdeka, Buang Air Besar Sembarang (BABS) belum tuntas, sanitasi masih jadi masalah, persoalan ibu hamil, kemiskinan ekstrim dan stunting yang membuat IPK NTB rendah. “Ketika diumumkan IPK tingkat Kabupaten, secara Nasional dari 514 Kabupaten/Kota, KSB mendapat peringkat ke tiga, dan itulah alasan akhirnya saya mendapatkan 2 lencana sekaligus yaitu Satya Lencana Wirakarya dan Ibangga Award,” bebernya.
Diakhir keterangannya H Firin mengatakan, jika IPM untuk NTB saaat ini terpuruk, karena persoalan pendidikan, kesehatan dan daya beli yang masih kurang, sehingga butuh gebrakan dan inovasi seriusa dari pemerintah bersama masyarakat.
Sementara Drs Tajuddin, M.Si selaku kepala DPMD KSB melaporkan, jika kegiatan yang dilaksanakan akan diisi dengan sejumlah materi dalam rangka meningkatkan kapasitas para Agen Gotong Royong dalam melaksanakan tugasnya dilapangan. Pola pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode in clas dan out clas dimana para Agen, disamping menerima materi di dalam ruangan juga menerima materi di lapangan. Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menyampaikan beberapa persoalan yang terjadi terkait dengan keberadaan AGR. “Masih terdapat permasalahan terkait AGR yaitu kurangnya kemampuan konsolidasi dalam menjalankan program di lapangan, sering terjadi pergantian AGR dan kondisi tersebut menggambarkan sampai sejaumana para AGR mengeti akan tugas dan fungsi,” tutupnya. (M-03)