Jaring Inovasi Penurunan Stunting, DP2KBP3A KSB Nilai Kinerja Desa

Taliwang, MediaKSB, – Dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) KSB melaksanakan lomba penilaian kinerja desa se-KSB. Penilaian ini bertujuan untuk menggali dan menerapkan pola-pola inovatif yang efektif dalam penanganan stunting.
Kepala DP2KBP3A KSB, Agus Purnawan, S.Pi., MM., menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya strategis pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting melalui pemberdayaan desa dan kelurahan.
“Kami menilai cara kerja masing-masing desa dalam menangani stunting, dan berharap dapat menemukan pola atau model yang bisa diterapkan secara luas di seluruh desa di KSB,” katanya.
Dalam pelaksanaan lomba ini, diambil dua desa di tiap kecamatan dan ditambah dua kelurahan khusus untuk kecamatan Taliwang. Dengan demikian, sebanyak 18 desa dan kelurahan berpartisipasi dalam penilaian tingkat kabupaten ini.
Agus mengungkapkan, pemerintah ingin melihat inovasi dan pendekatan unik dari setiap desa dalam menangani masalah stunting, baik dari sisi intervensi gizi, edukasi kesehatan, hingga pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
“Setiap desa mungkin punya cara atau inovasi berbeda, dan inilah yang ingin kami jaring untuk bisa menjadi pola yang bisa diterapkan di semua desa,” ujarnya.
Desa atau kelurahan yang meraih penilaian terbaik nantinya akan diikutsertakan dalam lomba penilaian kinerja di tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Agus berharap perwakilan dari KSB dapat menunjukkan prestasi yang baik dan membawa nama daerah di tingkat provinsi.
“Kami ingin yang terbaik dari KSB juga bisa bersaing di tingkat provinsi, menunjukkan bahwa desa-desa kita mampu berinovasi dalam menurunkan angka stunting,” jelasnya.
Kadis menambahkan bahwa hasil penilaian ini akan segera diumumkan kepada seluruh peserta. Desa yang dinilai berhasil menunjukkan kinerja unggul dalam penanganan stunting akan menjadi contoh bagi desa lainnya di KSB. Selain itu, pola yang dianggap efektif dari desa-desa unggulan akan dipelajari lebih lanjut untuk diaplikasikan di daerah lain.
“Semoga penilaian ini dapat memotivasi seluruh desa untuk terus meningkatkan kinerja dalam menurunkan angka stunting. Kami yakin, dengan kerja sama yang solid dan inovasi yang tepat, kita bisa mencapai target penurunan stunting yang baik,” pungkasnya. (M-03)