Saturday, May 17, 2025
Daerah

PT. Rekagunatek Siap Tidak Bermitra Dengan Perusahaan ‘Ilegal’

Share this post

Taliwang, MediaKSB,- Managemen PT. Rekagunatek Persada angkat bicara terkait dengan isu kemitraan dengan perusahaan yang berstatus masalah, lantaran belum ada kerjasama apapun yang terbangun dalam areal lingkar tambang.

“Kami memang sudah memiliki kontrak kerja dengan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) selaku user areal tambang batu hijau, tetapi belum ada kerjasama apapun dengan subkontraktor,” kata Farhan selaku site manager PT. Rekagunatek Persada, saat dikonfirmasi media ini, kemarin.

Soal pengaitan dengan PT. Unggul Sejati Indonesia (USI) yang saat ini dalam status tersegel, Farhan mengakui jika pihak perusahaan pernah mengunjungi lokasi proyek dalam rencana akan terbangun kerjasama atau masih proses penjajakan. “Belum ada kerjasama yang terbangun, karena memang masih dalam proses penjajakan atau komunikasi awal,” lanjutnya.

Penjajakan yang dilakukan pihak Rekagunatek bukan hanya pada lokasi kerja PT. USI, tetapi juga pernah mendatang PT. Apsara Beton (koboi). Kunjungan itu sendiri pada perihal yang sama. “Kami harus membangun komunikasi awal dengan perusahaan yang akan membantu menyukseskan pekerjaan Rekagunatek,” urainya.

Terkait dengan permintaan pemerintah KSB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), agar perusahaan yang mendapat kontrak pada PT. AMMAN tidak menjadikan mitra perusahaan bermasalah, Farhan mengaku sudah menjadi komitmen perusahaan. “Pasti kami tidak akan menjadikan mitra perusahaan yang bermasalah, apalagi sebelum dijadikan mitra akan mendapat rekomendasi juga dari user,” terangnya.

Parwin S.Ip selaku kabid ketenagakerjaan pada Disnakertrans KSB selalu memanfaatkan pertemuan dengan subkontraktor untuk menegaskan, agar perusahaan tidak bermitra dengan perusahaan yang dalam status bermasalah, terutam persoalan perizinan. Apalagi dalam status tersegel. “Silakan membangun kerjasama dengan perusahaan apapun selama legal atau memiliki izin,” timpalnya.

Dalam pertemuan itu diminta untuk menyebutkan sejumlah perusahaan yang kini berstatus tersegel dan bermasalah, agar tidak salah dalam membangun kerjasama. (M-02)


Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *