Wednesday, April 23, 2025
Daerah

Cegah Stunting, DP2KBP3A KSB Adakan Orientasi Kader BKB

Share this post

Taliwang, MediaKSB, – Dalam upaya pencegahan stunting, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengadakan orientasi kader Bina Keluarga Balita (BKB) tingkat kabupaten, pada Kamis 18/07.

Dalam kegiatan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP2KBP3A KSB melalui Ezriawaty, S.Km selaku Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera menyampaikan, tahun 2023 lalu pemerintah mendapatkan bantuan berupa 20 paket BKB kit stunting. Paket bantuan tersebut kemudian diserahkan kepada kader-kader BKB KSB yang hadir mengikuti kegiatan orientasi.

“Kami latih tentang bagaimana memberikan pendampingan bagi keluarga yang memiliki balita. Kami panggil 2 sampai 3 kader sebagai perwakilan untuk mengikuti kegiatan orientasi ini,” ucap Kabid.

Ezria sapaan akrabnya menjelaskan, dalam paket bantuan BKB kit stunting terdapat beberapa instrumen yang nantinya akan digunakan dalam membantu proses pendampingan balita. Di antara instrument tersebut adalah Kartu Kembang Anak (KKA), pesan pendampingan balita melalui media permainan ular tangga, buku pengasuhan orang tua hebat, dan buku pendampingan 1000 hari pertama kehidupan.

“Jadi isi dari paket bantuan BKB kit stunting ini berisi tentang panduan pendampingan untuk pemantauan perkembangan anak, diberikan untuk desa-desa yang memiliki kelompok kegiatan keluarga balita” bebernya.

Dalam orientasi kader juga disampaikan kendala-kendala yang sering dijumpai di lapangan. Ezria mengungkapkan, salah satu kendala yang kerap kali dijumpai adalah beberapa ibu millenial yang masih enggan untuk pergi ke Posyandu.

“Beberapa dari ibu itu masih mengandalkan informasi dari media sosial yang belum terjamin kebenarannya, padahal di Posyandu itu banyak edukasi yang mungkin tidak mereka temukan di Medsos,” ungkapnya.

Menghadapi tantangan tersebut, Ezria menghimbau kepada para keder untuk lebih giat lagi mengajak ibu-ibu dengan cara yang lebih santun dan sederhana. Agar para ibu dapat mengetahui tumbuh kembang anak sesuai dengan usia yang seharusnya.

“Solusinya yaitu dengan menyampaikan kepada ibu-ibu bahwasannya pelayanan kesehatan pada anak ini merupakan hak dasar anak. Pelayanan kesehatan untuk balita ini juga diatur dalam undang-undang kesehatan, undang-undang anak, undang-undang perlindungan anak. Kalau ibu-ibu tidak datang ke posyandu itu artinya ibu-ibu tidak memenuhi hak anak,” tegasnya.

Lebih lanjut Ezria berharap kepada orang tua untuk tetap datang ke Posyandu, selain pelayanan ini gratis tanpa dipungut biaya, kegiatan yang dilakukan di Posyandu juga memiliki manfaat yang besar bagi anak.

“Agar para ibu mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan anaknya sudah optimal atau belum. Dan jika ada masalah terkait hal tersebut dapat segera ditangani. Tumbuh itu berkaitan dengan bertambahnya ukuran fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan kecerdasan,” pungkasnya. (M-03)


Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *