DPMPTSP KSB Dorong Optimalisasi Penyampaian LKPM Pengusaha

Taliwang, MediaKSB,- Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mendorong pengusaha yang beroperasi di KSB untuk tertib menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada aplikasi Online Single Submission Risk Based Approach(OSS RBA).
Amri Rahmansayah selaku Sekretaris Dinas (Sekdis) DPMPTSP KSB saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu mengakui, masih ada pengusaha yang kurang responsif dalam penyampaian laporan LKPM. Sehingga perlu ada usaha ekstra yang dilakukan untuk mendorong pengusaha menyampaikan laporan.
“Yang masih kami kerjakan adalah mendorong pengusaha untuk menyampaikan laporan kegiatannya. Ada yang mungkin lupa akan kewajiban tersebut, ada juga yang tau akan kewajiban tapi belum paham bagaimana cara melaporkan,” akunya.
Disampaikan Amri sapaan akrabnya, beberapa strategi telah disiapkan, salah satunya adalah dengan pendampingan dan bimbingan teknis pelaporan pada sistem OSS RBA.
“Pada saat bimtek sudah kami sampaikan kepada pengusaha, memang ada yang laporannya per triwulan ada juga yang per enam bulan, tergantung besar kecil usahanya. Ada dua substansi bimbingan teknis, perpindahan dari OSS lama ke versi yang lebih baru dan perpindahan lokasi usaha,” jelasnya.
Masih dengan keterangan Amri, pelaporan LKPM merupakan instrumen penting dalam untuk mengukur kegiatan investasi yang ada di Sumbawa Barat. Harapannya dengan laporan yang baik, nilai investasi KSB dapat mencapai target yang diinginkan.
“Untuk mencapai target investasi yang sudah ditetapkan, kami coba optimalisasi penyampaian laporan penanaman modal bagi pengusaha yang beroperasi di Sumbawa Barat. Termasuk bagi yang belum memiliki Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Sumbawa Barat, kami dorong untuk ber KBLI KSB,” imbuhnya.
Amri mengatakan, strategi lain yang sudah dijalankan adalah dengan turun langsung mendampingi pengusaha yang kurang responsif menyampaikan laporan. Amri juga mengaku, meski telah dilakukan bimbingan teknis, tak jarang pengusaha masih kesulitan menyampaikan laporan. “Kami turunkan juga tim ke lapangan untuk memberi pendampingan agar laporan tetap berjalan dengan baik,” tutupnya. (M-04)