DPUPR KSB Akan Tuntaskan Pembangunan Irigasi Bintang Bano Hingga Wilayah Poto Tano

Taliwang, MediaKSB, – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan menuntaskan pembangunan jaringan irigasi Bendungan Bintang Bano hingga wilayah Poto Tano.
Komitmen ini disampaikan dalam Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) dan Sistem Planning yang diselenggarakan Direktorat Irigasi dan Rawa, Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum. Kegiatan ini berlangsung di Hotel IFA, Jalan Tanah Mira, Kecamatan Taliwang, Senin (24/2).
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala DPUPR KSB Syahril, ST., M.Si, Asisten 2 Setda KSB Bidang Ekonomi dan Pembangunan Suhadi, SP., M.Si, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR KSB, Kabid Pertanian, serta sejumlah kepala desa dari Kecamatan Seteluk dan Poto Tano. Selain itu, tokoh masyarakat, hingga para petani yang akan menjadi penerima manfaat turut hadir dalam pertemuan ini.
Dalam kesempatan itu, Kepala DPUPR KSB, Syahril, ST., M.Si menekankan pentingnya dukungan dari semua stakeholder dan masyarakat dalam penyelesaian jaringan irigasi Bendungan Bintang Bano menuju wilayah Seteluk-Poto Tano. Hal ini juga sejalan dengan program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo.
“Sehingga, lewat dukungan semua stakeholder dan masyarakat, pembangunan ini dapat berjalan lancar untuk mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Lebih lanjut, Syahril sapaan akrabnya menjelaskan, jaringan irigasi tersebut akan mengaliri lahan seluas 1.650 hektare yang mencakup Kecamatan Seteluk dan Poto Tano. Pembangunan akan dilanjutkan dari Desa Tebo, Kecamatan Seteluk, menuju Desa Senayan, Desa Kokarlian, Tambak Sari, Poto Tano, Sagena, hingga Kiantar di Kecamatan Poto Tano.
“Salah satu bagian utama proyek ini adalah pembangunan terowongan sepanjang 2 kilometer yang akan melintasi bukit Desa Senayan menuju Poto Tano,” sambungnya.
Sistem Planning yang diterapkan mencakup perencanaan jaringan irigasi secara makro, termasuk saluran, bangunan pelengkap, serta sistem tata air. Syahril menambahkan bahwa perencanaan ini dilakukan untuk memastikan efisiensi distribusi air dari sumber ke lahan pertanian dengan anggaran yang bersumber dari Bank Dunia (World Bank).
“Tujuan kelanjutan irigasi ini adalah untuk menjamin ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman, menunjang produksi pertanian, mendistribusikan air secara sistematis, menjaga kelestarian lingkungan, serta mendukung pengembangan ketahanan pangan dan kebutuhan air bagi petani,” pungkasnya. (M-02)