Saturday, March 15, 2025
Daerah

Kasus DBD Menurun, Dikes KSB Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Share this post

Taliwang, MediaKSB,- Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Kesehatan (Dikes) memberi himbauan kepada masyarakat agar tetap waspada kendati kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah mulai menurun.

Disampaikan Hj. Erna Idawati selaku Kepala Dikes KSB, upaya pencegahan penyebaran DBD juga memerlukan partisipasi masyarakat. Khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

“Tentu tidak bisa berjalan sendiri, sehingga perlu kerjasama lintas sektor dalam upaya pencegahan. Untuk masyarakat kami minta untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Dengan lingkungan yang bersih dan penanganan yang baik kasus DBD akan berkurang,”

Hj. Er sapaan akrabnya mengakui jika terjadi lonjakan kasus pada awal tahun periode bulan Januari hingga bulan Maret. Tercatat ada sebanyak 171 kasus dan tersisa 22 kasus menjelang libur lebaran. Temuan kasus terbanyak berada di kecamatan Taliwang.

“Kami sempat turun langsung dengan Wakil Bupati dan Dinas PU untuk meninjau lokasi, memang ada saluran yang tersumbat sehingga menyebabkan air tergenang dan menjadi sumber sarang nyamuk. Selain itu faktor cuaca juga menjadi penyebab,” ungkapnya.

Meskipun terjadi kenaikan, Hj. Er menyampaikan jika jumlah kasus DBD yang ada di KSB tergolong paling rendah jika dibandingkan dengan Kabupaten lain.

“Jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain, KSB tergolong rendah. Di pulau Sumbawa pun kita masih yang terendah,” klaimnya.

Sampai saat ini upaya pencegahan dan penanganan terus dilakukan. Koordinasi antara pihak rumah sakit dengan Puskesmas atau melalui laporan dari masyarakat terus ditingkatkan. Sehingga jika ada laporan kasus yang masuk, kami segera ditindak lanjuti.

“Pendataan dan mapping kasus kami lakukan tiap minggunya. Jadi kami bisa pantau bagaimana perbandingan kasus tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Apakah ada peningkatan atau tidak, sehingga melalui data ini kami bisa memproyeksi tindakan apa saja yang perlu dilakukan lebih awal,” papar Kadis.

Dijelaskan Hj Er, Dikes KSB juga telah mengaplikasikan penggunaan alat tes terbaru. Dengan menggunakan rapid test terbaru dapat memastikan gejala DBD secara cepat dan akurat.

“Dengan alat tes saat ini, tidak perlu menunggu pemeriksaan lab yang begitu lama. Sehingga penanganan kasus dapat kami lakukan lebih cepat,” akunya.

Hal penting yang disampaikan Hj. Er, penanganan lebih awal menjadi kunci kesiapan pemerintah dalam menangani kasus yang ada. Dengan persiapan lebih awal, pemerintah dapat memastikan tidak ada lagi pasien yang terlambat ditangani.

“Pemerintah juga selalu melakukan edukasi dan pemahaman tentang pencegahan DBD kepada masyarakat. Salah satunya dengan penerapan 3M plus sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” tutupnya. (M-02)


Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *