Tuesday, March 18, 2025
Daerah

Potensi Rumput Laut Dilirik, Diskan KSB Ungkap Peluang Kerjasama Dengan BRIN

Share this post

Taliwang, MediaKSB, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Perikanan baru-baru ini mengungkapkan peluang kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait potensi pengembangan budidaya rumput laut di Sumbawa Barat.

“Saya dihubungi langsung dengan pihak BRIN. Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama ini sedang dirancang, jadi nanti pihak BRIN akan bekerjasama dengan pemerintah KSB dalam pengolahan hasil rumput laut,” ungkap Noto Karyono S.Pi, M.Si selaku kepala Diskan KSB beberapa waktu lalu.

Noto sapaan akrabnya menjelaskan bentuk kerjasama yang akan dilakukan. Pihak BRIN nantinya akan mencarikan pasar, baik lokal maupun internasional. Selanjutnya meneliti apa saja yang dibutuhkan oleh pasar terkait pengolahan rumput laut. Kemudian melakukan pengolahan hasil rumput laut yang ada di KSB dengan teknologi BRIN oleh pelaku usaha.

“Ada dua bidang investasi jika kita berbicara soal rumput laut, pertama dari bidang produksinya, dan yang kedua adalah pengolahan atau pasca panen. Fokus dengan BRIN adalah pada pengolahan dan pemasaran hasil produksi,” jelasnya.

Melalui kerjasama ini, pemerintah menjamin hasil pengolahan rumput laut yang ada di KSB kedepannya akan dilakukan di dalam daerah dan dikerjakan oleh masyarakat lokal.

“Jadi untuk Sumber Daya Manusia (SDM) akan diambil dari masyarakat lokal, dan terkait teknis pengelolaan akan kami lakukan pelatihan-pelatihan. Sehingga pengerjaan akan dilakukan di daerah kita,” janji Kadis.

Dikatakan Noto, manfaat dari kerjasama yang akan dilakukan antara Diskan KSB dengan BRIN adalah kepastian pasar dari hasil pengolahan rumput laut. Melalui kerjasama ini pula nantinya akan membuka peluang hasil rumput laut KSB akan dikenal oleh dunia.

“Keuntungan kerjasama dengan BRIN adalah kepastian pasar, jadi bagus. Pasarnya sudah ada, baru dikelola dengan teknologi yang ada. Karena memang permasalahan kita sampai hari ini adalah terkait dengan harga,” bebernya.

Sambung Noto, keluhan harga ini tidak hanya menjadi permasalahan di KSB saja, keluhan ini juga dirasakan oleh pelaku budidaya di daerah lain. Diketahui bahwa harga rumput laut pada tahun 2021 sempat mencapai angka Rp.39.000 per kilo kering, namun hari ini hanya sekitar Rp.13.000 sampai Rp.15.000 per kilo saja.

“Masyarakat tidak meminta untuk sampai ke angka Rp.39.000, cukup di angka Rp.24.000 atau Rp.25.000 saja dengan jaminan kestabilan harga. Itu saja yang menjadi harapan masyarakat,” imbuhnya.

Di akhir Noto berharap, dengan kerjasama yang akan dilakukan dengan BRIN ini, nantinya akan meningkatkan kesejahteraan para pelaku budidaya di wilayah KSB. “Oleh sebab itu dengan potensi kerjasama ini harapannya adalah peningkatan dan kestabilan harga rumput laut daerah kita dapat terjaga. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (M-01)


Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *