Daerah

Yasinan Malam Pertama Digelar, Bupati Tegaskan Pentingnya Pemerintahan yang Inklusif

Taliwang, MediaKSB, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kembali menggelar Forum Yasinan sebagai wadah dialog dan keterbukaan informasi kepada masyarakat dalam mendukung program pembangunan daerah. Dalam forum perdana yang digelar pada Kamis malam (19/6) di kediaman Wakil Bupati KSB, Hj. Hanipa, S.Pd., M.Minov, Bupati KSB, H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si, menegaskan pentingnya pemerintahan yang inklusif dalam menjalankan roda pembangunan.

Kegiatan dimulai dengan salat Magrib dan Isya berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin dan diskusi terbuka. Forum ini dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah (Sekda), drh. Hairul Jibril, MM, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pimpinan BUMN/BUMD, perwakilan kecamatan, serta tokoh masyarakat dan Agen Gotong Royong (AGR).

Setelah sempat vakum akibat Pilkada dan masa transisi pemerintahan, forum ini kembali digelar sebagai bentuk komitmen keterbukaan dan pelibatan semua unsur masyarakat.

Dalam forum tersebut, pemaparan utama disampaikan oleh OPD pengampu terkait perkembangan program Kartu Sumbawa Barat Maju (KSB Maju). Program ini telah resmi diluncurkan pada 20 Mei 2025 lalu dan dirancang sebagai alat intervensi pengurangan kemiskinan di KSB. Disampaikan bahwa saat ini tingkat kemiskinan di daerah mencapai 12,23 persen atau sekitar 21.000 jiwa, yang jika dikonversikan setara dengan 7.000 kepala keluarga.

Bupati KSB menekankan, Forum Yasinan ini tidak hanya sebagai ajang seremonial, melainkan digunakan sebagai ruang interaktif dan bentuk kesetaraan antara pemerintah daerah dengan masyarakat.

“Forum ini inklusif. Kita duduk tanpa sekat, tanpa batas. Yang hadir semua setara, dan forum ini menjadi hak bagi seluruh masyarakat untuk didengar. Jadi mari sampaikan keluhan dan ide tanpa ada rasa malu” ujar Bupati.

Lebih lanjut, H. Amar sapaan akrabnya menjelaskan, strategi penurunan kemiskinan melalui program KSB Maju akan dilaksanakan secara bertahap mulai bulan September hingga Desember 2025.

“Pemerintah daerah akan memetakan kelompok masyarakat yang dinilai paling memungkinkan untuk segera keluar dari garis kemiskinan. Data calon penerima bantuan juga akan diverifikasi ulang agar program tepat sasaran,” jelasnya.

Bupati juga mengingatkan pentingnya kesamaan pemahaman antara masyarakat dan pemerintah mengenai program KSB Maju. “Jangan sampai program sudah bagus tapi masyarakat tidak tahu cara mendapatkannya. Kita semua harus sepaham agar pelayanan kita tepat dan masyarakat puas,” tegasnya.

Forum Yasinan ke depan diharapkan kembali menjadi ruang komunikasi aktif antara pemerintah dan rakyat, dalam semangat keterbukaan, gotong royong, dan inklusivitas. (M-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *