Tuesday, March 25, 2025
Daerah

Dampak Kekeringan Terus Meluas, BPBD KSB Intens Distribusi Air Bersih

Share this post

Taliwang, MediaKSB, – Masa tanggap darurat kekeringan yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sampai 25 Juli 2024 mendatang, sehingga daerah yang terdampak atau kesulitan air bersih langsung ditangani dengan pendistribusian air bersih melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Daerah terdampak kekeringan atau permintaan untuk dibantu dengan pendistribusian air bersih terus bertambah, bahkan sudah ada sebagian wilayah dalam kecamatan Taliwang,” kata Abdul Hamid, S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB.

Diingatkan Hamid sapaan akrabnya, wilayah yang dilayani dengan pendistribusian air sebelumnya di seputaran wilayah kecamatan Poto Tano dan kecamatan Seteluk. Untuk kecamatan Poto Tano yang terdampak pada Desa Poto Tano, Desa Tambak Sari Desa Kiantar, Desa Senayan dan Desa Mantar. Sementara wilayah kecamatan Seteluk untuk Desa Air Suning, Lamusung dan Kelanir. “Kini yang harus dilayani juga Desa Kokarlian, Desa Meraran dan Seloto,” lanjutnya.

Masih keterangan Hamid, wilayah yang terdampak kekeringan dan akan mengalami kesulitan air bersih bakal terus bertambah, mengingat saat ini adalah awal musim kemarau. “Sekarang masih dalam tahap awal kekeringan, sehingga besar kemungkinan bakal tersu meluas, jika mengacu pada perkiraan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” ungkapnya.

Untuk memastikan masyarakat tetap terpenuhi air bersih, Hamid meminta dukungan pemerintah kelurahan dan Desa untuk merespon atau melaporkan kondisi ketersediaan air pada sumber air bersih di wilayah masing-masing. “Kami menunggu laporan dari pemerintah Desa setempat, jika memang diakui sudah kesulitan mendapatkan air bersih, maka tim dari BPBD KSB akan langsung melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan bahwa benar menjadi daerah terdampak,” tandasnya.

Sebagai informasi, Bupati KSB telah mengeluarkan keputusan bernomor 100.3.3.2.1200 tahun 2024 tentang penetapan perpanjangan status tanggap darurat bencana alam kekeringan. Keputusan dimaksud menjadi dasar bagi BPBD KSB untuk terus melakukan pendistribusian air bersih. “Sudah ada beberapa Desa yang telah mengajukan permohonan bantuan air bersih, namun masih harus dilakukan identifikasi serta pengecekan lapangan,”katanya.

Diakhir keterangannya, Hamid mengajak masyarakat untuk selalu hemat dalam penggunaan air, terutama wilayah yang sudah terdampak, karena pendistribusian air bersih yang dilakukan sangat terbatas, baik karena kendaraan pengangkut dan distribusi maupun debit air itu sendiri. (M-01)


Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *