Saturday, March 15, 2025
Daerah

Dandim 1628/KSB: Pembentukan SPPG Harus Tetap Berkoordinasi dengan Kodim

Share this post

Foto: Dandim 1628/ KSB, Letkol Inf. Andri Karsa, S.Sos,. M.Han

Taliwang, MediaKSB, – Komandan Kodim (Dandim) 1628/ Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Letkol Inf. Andri Karsa, S.Sos,. M.Han menegaskan, pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) harus berkoordinasi dengan Kodim.

“Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan dalam rapat seluruh Dandim se-Indonesia bersama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) bulan Desember lalu. Kodim ditunjuk sebagai koordinator di lapangan. Tujuan koordinasi ini juga agar SPPG yang ada nantinya tidak menumpuk,” jelas Letkol Inf. Andri Karsa kepada wartawan pada Sabtu (11/1).

Masih dengan keterangan Dandim, jarak antara SPPG satu dengan yang lain harus disesuaikan dengan jumlah siswa yang akan dilayani. Sesuai dengan arahan BGN, tiap SPPG mampu melayani maksimal 3000 siswa.

“Kami sudah meminta data dari Pemerintah KSB, kurang lebih ada 32.000 anak dari Paud sampai SMA, termasuk madrasah di bawah Kementerian Agama. Jadi kemungkinan ada 12 sampai 13 SPPG di KSB. Ini yang harus kita atur lokasinya agar tidak tumpang tindih,” paparnya.

Setidaknya ada 3 model pembentukan SPPG, pertama SPPG yang dibentuk langsung oleh BGN. Kedua SPPG yang dibentuk oleh instansi pemerintahan, baik itu TNI, Polri, Pemerintah Daerah maupun instansi vertikal. Terakhir, pembentukan SPPG oleh pihak ketiga.

“Selain untuk pemenuhan gizi anak, tujuan dari program ini adalah agar perekonomian masyarakat dapat bergerak dan meningkat. SPPG harus memberdayakan petani dan masyarakat sekitar.  Oleh karenanya kami tidak ingin ada yang bermain di belakang, semua harus satu koordinasi agar apa yang dicita-citakan Presiden kita dapat berjalan dengan maksimal,” tegas Dandim.

Ditanya soal berapa SPPG yang sudah terdata oleh Kodim 1628/KSB, Letkol Inf. Andri Karsa mengatakan sampai saat ini baru ada satu pengusul yang datang melaporkan. Disamping Kodim 1628/KSB juga menyiapkan satu SPPG yang akan dikelola.

“Baru satu yang berkoordinasi dengan kami, ada di Jereweh. Rencananya akan menggunakan ruko yang ada di pasar sebagai lokasi SPPG. Jika yang lain ada yang berminat mengajukan, silahkan datang dan koordinasikan dengan kami, nanti akan kita bantu dan damping ke BGN,” jelasnya.

Dandim menegaskan, TNI berkomitmen mendukung penuh program MBG sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap gizi anak, pertumbuhan ekonomi masyarakat, serta menuju swasembada pangan. 

“Bayangkan saja jika seluruh kebutuhan SPPG nanti dapat di support oleh petani, peternak dan nelayan lokal, ekonomi masyarakat akan meningkat. Kami juga sudah sampaikan ke dinas terkait agar produksi lokal dapat terus dibantu dan ditingkatkan,” tutupnya. (M-01)


Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *