DPRD KSB Tinjau Panen Jagung, Petani Keluhkan Sulitnya Pengeringan

Poto Tano, MediaKSB, – Sebagai bagian dari agenda mendengar aspirasi masyarakat dan fungsi pengawasan sektor pertanian, Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) meninjau langsung lokasi panen jagung milik petani di Kecamatan Poto Tano pada, Senin (05/5).
Peninjauan ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD KSB, Mustafa HZ, bersama sejumlah anggota komisi lainnya. Kegiatan ini bertujuan melihat kondisi riil hasil panen sekaligus mendengar langsung keluhan dan harapan dari petani jagung.
“Hasil panen jagung tahun ini cukup menggembirakan karena meningkat dibandingkan tahun kemarin. Tapi masih ada kendala yang dirasakan petani, terutama dalam hal proses pengeringan hasil panen,” ungkap Mustafa HZ saat diwawancarai di sela kegiatan.
Menurutnya, meskipun produksi meningkat, banyak petani mengeluhkan kesulitan mengeringkan jagung, terutama saat kondisi cuaca tidak menentu. Minimnya fasilitas pengering jagung menyebabkan sebagian hasil panen harus dijemur secara tradisional, yang tentu mempengaruhi kualitas dan harga jual.
“Petani kesulitan karena tidak semua punya alat pengering, sementara jika terlalu lama dijemur dan hujan turun, hasilnya bisa rusak. Ini yang membuat mereka rugi meski panen melimpah,” jelasnya.
Selain masalah pengeringan, Mustafa juga menyoroti soal harga jagung yang dirasakan belum berpihak kepada petani. Di tingkat lapangan, harga jagung berkisar antara Rp2.800 ribu hingga Rp3.300 ribu per kilo, jauh di bawah harga yang telah ditetapkan sebesar Rp5.500.
“Penyerapan Bulog harus maksimal kalau memang ingin membantu masyarakat petani. Bulog sebagai mitra pemerintah seharusnya hadir dengan pembelian sesuai yang disepakati. Saat ini, selisih harga Bulog dengan harga di tingkat petani terlalu jauh,” tegasnya.
Mustafa menekankan bahwa kehadiran Bulog bukan hanya sebagai stabilisator harga, tetapi juga sebagai bagian dari solusi ketika petani mengalami tekanan pasar. “Kami ingin perlindungan terhadap petani bukan hanya wacana. Harus ada langkah nyata yang dirasakan langsung di lapangan,” ujarnya.
Mustafa menegaskan bahwa Komisi II akan menjadikan persoalan ini sebagai catatan penting untuk disampaikan kepada Bulog dan pemerintah daerah demi kesejahteraan petani Sumbawa Barat.
“Harus ada strategi yang tepat, sehingga petani kita tidak melulu bergantung pada cuaca. Kerjasama dari semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan kesejahteraan petani kita,” ujarnya.
Komisi II DPRD KSB berkomitmen untuk terus mengawal aspirasi petani agar sektor pertanian, khususnya komoditas jagung, menjadi kekuatan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa Barat. (M-04)