Evaluasi Pemantauan Pilkada, Bakesbangpol KSB: Partisipasi Pemilih Meningkat

Taliwang, MediaKSB, – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menggelar rapat Evaluasi Pemantauan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Dalam rapat evaluasi tersebut, disampaikan bahwa tingkat partisipasi pemilih meningkat signifikan.
“Kita patut bersyukur dan mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras. Mari kita menyamakan langkah dan persepsi, meski sebelumnya mungkin ada perbedaan. Siapapun yang terpilih adalah pemimpin terbaik. Untuk yang kalah, mari bersatu demi kemajuan Sumbawa Barat,” ujar Drs. Amiruddin DH, M.Si, Sekretaris Badan (Sekban) Bakesbangpol KSB saat menyampaikan sambutan pada Senin (09/12).
Dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh tim pemantau dari desa hingga kecamatan tersebut Amiruddin menyampaikan, semua upaya yang telah dilakukan menjadi bagian dari tanggung jawab dan tugas bersama. “Apa yang sudah kita kerjakan merupakan hasil maksimal yang kita lakukan. Semoga ini menjadi ladang amal bagi kita semua,” ungkapnya.
Sementara itu, Titin Yuliana, SSTP, M.Ec.Dev, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Bakesbangpol KSB, memaparkan data pemantauan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024.
Pada Pilkada kali ini dengan DPT 107.560 tingkat partisipasi pemilih mencapai 83,27 persen, mengalami peningkatan 2,04 persen dibanding Pilkada 2020 sebesar 81,6%. Meski begitu, 16,73% masyarakat masih tidak menggunakan hak pilihnya.
“Peningkatan ini berkat kerjasama semua pihak, termasuk tim pemantau yang membantu menciptakan suasana Pilkada yang aman,” ujarnya.
Namun, Titin sapaan akrabnya juga mencatat perbedaan tingkat partisipasi antara Pilkada dan Pemilu tahun 2024, di mana Pemilu mencatat partisipasi pemilih hingga 90,67%. Angka ini jauh dibandingkan dengan tingkat partisipasi masyarakat saat Pilkada atau terjadi penurunan sebesar 8,16%.
Titin mengungkapkan, salah satu faktor penyebab perbedaan partisipasi adalah jumlah peserta dalam Pemilu yang lebih banyak, mencakup legislatif dari pusat hingga daerah. Selain itu sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya juga perlu ditingkatkan.
“Ke depan, perlunya edukasi secara masif kepada masyarakat agar mereka lebih sadar pentingnya menggunakan hak pilih, baik untuk Pemilu maupun Pilkada dengan memberikan pendidikan politik kepda masyarakat dan melalui media sosial,” pungkasnya. (M-05)