Daerah

Kebakaran di Poli Gigi Puskesmas Brang Rea, Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab

Brang Rea, MediaKSB, – Kebakaran terjadi di ruang Poli Gigi UPTD Puskesmas Brang Rea yang berlokasi di Desa Beru, Kecamatan Brang Rea, pada Minggu pagi (06/7). Beruntung, api berhasil dipadamkan dengan cepat sebelum menjalar ke ruangan lain, meski kerugian material tak terhindarkan.

Kebakaran pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama H. Iman sekitar pukul 06.30 WITA. Saat itu, H. Iman tengah memanaskan mobil di depan puskesmas dan melihat asap tebal mengepul dari dalam gedung layanan kesehatan tersebut.

Melihat situasi mencurigakan, H. Iman langsung menghubungi petugas jaga puskesmas, Jaya. Setelah membuka pintu gedung, Jaya mendapati api sudah berkobar di dalam ruang Poli Gigi. Jaya pun segera menghubungi tim pemadam kebakaran dari Kecamatan Brang Rea.

Sekitar pukul 06.50 WITA, petugas pemadam tiba di lokasi. Proses pemadaman dilakukan dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia di puskesmas. Dalam waktu kurang dari 10 menit, tepatnya pukul 07.00 WITA, api berhasil dipadamkan sebelum menyebar ke ruangan lain.

Menurut keterangan sementara dari lapangan, kebakaran diduga kuat dipicu oleh korsleting listrik pada perangkat kursi Poli Gigi yang terhubung dengan aliran listrik di ruang tersebut.

Akibat kebakaran ini, beberapa fasilitas medis mengalami kerusakan. Kerugian material yang tercatat sementara meliputi satu unit kursi Poli Gigi, satu unit lemari, alat sterilisasi, satu unit AC, satu unit komputer, dan sejumlah peralatan kesehatan gigi lainnya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) KSB, Drs. Abdul Razak, membenarkan insiden tersebut dan mengapresiasi kecepatan laporan warga serta respons petugas di lapangan.

“Penanganan cepat seperti ini sangat penting untuk mencegah kebakaran meluas. Kami juga terus mengimbau seluruh fasilitas umum untuk memastikan sistem kelistrikan dan alat pemadam dalam kondisi baik,” ujarnya.

Pihak Puskesmas Brang Rea bersama aparat setempat kini sedang melakukan evaluasi dan pendataan menyeluruh pasca-kejadian. Langkah ini diambil guna mencegah insiden serupa terulang kembali, terutama di lingkungan fasilitas kesehatan yang vital bagi pelayanan masyarakat. (M-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *