Saturday, March 15, 2025
Daerah

Masyarakat Kesulitan Air, Pemdes Tambak Sari Harap Perhatian Pemerintah

Share this post

Poto Tano, MediaKSB, – Pemerintah Desa (Pemdes) Tambak Sari Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mengharapkan perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah terhadap kondisi kekeringan dan kesulitan akses air bersih yang sedang dialami masyarakat.

Disampaikan Suhardi selaku Kepala Desa (Kades) Tambak Sari, masyarakat sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Terlebih dengan kondisi gagal panen dan gagal tumbuh yang dialami oleh petani.

“Kondisi ini sudah dirasakan sejak tahun lalu saat petani kami kesulitan untuk menanam dan kurangnya hasil panen. Terlebih saat ini semakin terasa, untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat juga sangat kesulitan. Ini yang kami rasakan masyarakat Kecamatan Poto Tano, seperti desa Tambak Sari, Senayan, Kokarlian dan lain-lain,” ujarnya.

Suhardi mengatakan, bantuan air yang disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dinilai hanya cukup untuk kebutuhan mandi cuci saja. Namun tidak layak untuk dapat dikonsumsi masyarakat.

“Dampaknya juga ke ekonomi masyarakat, untuk sehari masyarakat harus membeli galon isi ulang. Tidak hanya satu, terkadang dua hingga tiga galon per keluarga. Ini sangat menguras ekonomi masyarakat,” akunya.

Kades juga berharap pemerintah daerah segera merampungkan saluran irigasi dari bendungan yang sudah dibangun agar masyarakat desa Tambak Sari dapat merasakan manfaatnya dan segera mendapatkan air bersih.

“Penyaluran air Perumda Bintang Bano ke desa Tambak Sari itu tiga hari sekali, dan debit airnya berkurang karena musim kering. Harapan kami agar percepatan irigasi perumda Bintang Bano agar segera disalurkan supaya kami bisa menikmati air bersih yang sesungguhnya,” harapnya.

Suhardi menambahkan jika air yang ada memiliki kadar kapur yang sangat tinggi. Meski demikian masyarakat mau tidak mau harus menggunakannya. “Jika didiamkan lama zat kapurnya akan terlihat. Kalau orang Bangkat Monteh mungkin sehari sekali shamponya, tapi kalau orang tambak tiga hari sekali baru terasa shampoonya,” ucapnya.

Dengan kondisi yang ada, Suhardi mengajak masyarakat untuk tetap bersyukur, sebab kenikmatan bukan hanya diukur dari ada tidaknya air bersih. Namun kondisi tubuh yang sehat juga merupakan nikmat yang berharga.“Walaupun dalam keadaan sedih, kita harus tetap tertawa. Dalam artian bukan tertawa bergembira, melainkan menikmati kesehatan yang masih diberikan walaupun dalam situasi dan kondisi yang ada,” ajaknya. (M-01)


Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *