Rakor Bersama, Koperindag KSB Tanggapi Usulan Dari UMKM

Taliwang, MediaKSB,- Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) duduk bersama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) se-KSB dalam kegiatan Rapat Koordinasi yang diselenggarakan pada, Senin 13/05. Beberapa usulan UMKM disampaikan dan ditanggapi langsung oleh Syaifullah, S.STP., M.M.Inov selaku Kepala Bidang UMKM bersama Ketua Forum UMKM KSB, Nurhayati, SE dan Perwakilan Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Reni Novianti.
Di antara usulan yang disampaikan adalah mengenai peningkatan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar usahanya semakin meningkat, mereka merasa saat ini pemerintah hanya berfokus pada pendampingan perizinan saja. Pelaku UMKM meminta agar pemerintah lebih fokus pada pengembangan usaha agar produk lokal dapat bersaing.
Usulan lain yang disampaikan adalah keinginan untuk dimunculkannya parameter dan target kualitas UMKM itu sendiri. Dengan memiliki parameter dan target capaian, kegiatan UMKM dapat terkontrol dengan baik.
Dalam diskusi yang sedang berjalan, Syaifullah menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan dan pendampingan secara konsisten telah dijalankan oleh pemerintah. baik pelatihan dan pendampingan yang sifatnya online maupun offline.
“Sejatinya pelatihan dan pendampingan secara konsisten kami lakukan setiap bulan, dengan bekerjasama dengan Rumah BUMN dan staf Koperindag yang turun ke jalan,” ujarnya.
Efol, sapaan akrabnya mengakui, bahwa kegiatan pelatihan dan pendampingan UMKM belum merata. Oleh karenanya perlu adanya perizinan bagi UMKM sebagai payung hukum dan tanda legalitas dalam berusaha.
“Dari seribu lebih data yang kami terima, beberapa belum mengantongi izin. Jadinya kami upayakan agar UMKM memiliki legalitas dalam berusaha. Manfaatnya adalah dapat mengikuti pelatihan, akses rekan bisnis dan permodalan, serta pengembangan bisnis. Jadi izin juga penting jika UMKM ingin berkembang,” jelasnya.
Rencana lain yang disampaikan Efol, Koperindag KSB saat ini sedang mengusahakan aplikasi khusus bagi pelaku UMKM. Melalui aplikasi tersebut, pelaku UMKM dapat melaporkan kegiatan usahanya dan mendapatkan informasi terkait pendampingan dan pelatihan yang dilaksanakan.
“Memang prosesnya cukup panjang, karena Koperindag tidak bisa mengerjakan sendiri dan harus melalui Diskominfo. Kami sedang komunikasikan, semoga segera terealisasikan,” paparnya.
Di akhir, Efol berharap agar usulan dan masukan yang diberikan menjadi awal dari berkembangnya UMKM di Sumbawa Barat. Melalui momen tersebut, ia meminta usaha kolaboratif antara pelaku UMKM, pemerintah, dan kelompok lainnya.
“Dengan dikerjakan secara kolektif, kami yakin UMKM dan produk lokal kita dapat bersaing dengan yang lain. Harapannya peran pemerintah sebagai fasilitator dapat terus secara konsisten dikerjakan,” harapnya. (M-02)