Harga Jual Mulai Membaik, Diskan KSB Motivasi Petani Rumput Laut
Taliwang, MediaKSB, – Harga jual rumput laut produksi petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sempat anjlok, sehingga minat sebagai pembudidaya terganggu. Hal itu yang membuat Dinas Perikanan (Diskan) KSB harus memberikan motivasi kembali, apalagi saat ini harga jual sudah mulai membaik.
“Harga jual rumput laut saat ini sudah membaik, sehingga kami mendatangi klaster atau petani rumput laut untuk kembali semangat melakukan budidaya, termasuk meningkatkan produksi dalam upaya memenuhi kebutuhan pasaran,” kata Noto Karyono M.Si selaku kepala Diskan KSB, saat dikonfirmasi media ini dalam ruang kerjanya, Selasa 30/7 kemarin.
Disampaikan Noto sapaan akrabnya, anjloknya harga jual rumput laut produksi petani KSB lebih disebabkan adanya produksi dari berbagai negara yang sangat membludak, sehingga terjadi persaingan usaha. “Hal itu yang menyebabkan anjlok harga jual hasil produksi, tetapi kualitas rumput laut KSB masih yang terbaik dan tetap dibutuhkan,” lanjutnya.
Masih keterangan Noto, dalam upaya mengembalikan minat masyarakat untuk menjadi petani rumput laut, pihaknya sudah beberapa kali mendatangi lokasi atau klaster. Hal itu dilakukan untuk menyampaikan informasi soal mulai membaik harga jual, termasuk masih tinggi minat pembeli. “Bukan sekedar motivasi yang kami lakukan, tetapi juga menyampaikan berbagai strategi dalam upaya meningkatkan produksi,” ungkapnya.
Dalam hal peningkatan produksi, Noto berharap kepada para pelaku atau petani rumput laut, agar tidak menggantungkan bantuan dari pemerintah semata, tetapi juga harus ada komitmen sendiri dengan memperluas areal tanam. “Kawasan tanam rumput laut di KSB masih sangat luas, jadi harus bisa dimanfaatkan secara maksimal dalam upaya meningkatan produksi,” tandasnya.
Bicara soal harga, Noto mengaku bahwa rumput laut hasil produksi petani KSB sempat mencapai harga tertinggi hingga mencapai Rp. 40 ribu perkilo, karena sangat tinggi peminat terhadap rumput laut tersebut. “Beberapa waktu lalu sempat anjlok sampai di bawah Rp. 10 ribu perkilo. Saat ini harga mulai merangkak atau pada kisaran Rp. 14 ribu perkilo dan semoga terus merangkak dan kembali pada harga tertinggi,” harapnya. (M-03)
