Pemerintah Kecamatan Poto Tano Menggelar Musrenbang, Sortir Permasalahan Prioritas Masyarakat

Poto Tano, MediaKSB, – Pemerintah Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan guna menyaring dan menyusun prioritas permasalahan yang dihadapi masyarakat untuk diusulkan ke tingkat kabupaten. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rapat pra-Musrenbang yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Plt. Camat Poto Tano, Agusman, S.Pt., menyampaikan bahwa Musrenbang merupakan wadah formal bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di lapangan. Hasil dari Musrenbang ini nantinya akan dijadikan dasar perencanaan pembangunan daerah.
“Sebelumnya kami sudah melaksanakan pra-Musrenbang, sehingga permasalahan yang dibahas hari ini sudah terinventarisir. Musrenbang ini adalah tempat menyampaikan dan menyepakati permasalahan yang benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Rabu (23/4).
Tercatat, sebanyak 20 permasalahan telah disepakati untuk dibahas dalam Musrenbang tingkat kecamatan tahun ini. Di antaranya adalah persoalan air bersih, benih dan mesin pengering jagung, pembangunan geronjong, pengembangan destinasi wisata, drainase, embung, gedung serba guna dan penyimpanan gabah, jalan kabupaten dan lingkungan, jembatan, jalan wisata, jalan usaha tani, kandang ternak, lantai jemur, penataan lapangan, penyediaan perahu, hingga saluran pembuangan.
Pemerintah kecamatan mengajak seluruh kepala desa dan perwakilan masyarakat untuk terus mengawal hasil Musrenbang agar dapat direalisasikan dalam program pembangunan daerah. “mari bersama-sama terus mengawal apa yang kita usulkan untuk kemajuan daerah kita,” ajaknya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) KSB, Ikramawansyah, S.T., M.T., dalam arahannya menyampaikan bahwa tidak semua permasalahan dapat langsung diakomodasi di tingkat kabupaten.
“Setidaknya dari 20 permasalahan, lima bisa kita bawa ke Musrenbang tingkat kabupaten. Dan dari lima itu, satu harus dikunci agar menjadi fokus prioritas yang bisa direalisasikan. Sisanya bisa dikomunikasikan langsung dengan dinas teknis terkait,” jelasnya.
Sekban juga menegaskan bahwa Musrenbang tahun ini tidak membahas paket pengerjaan seperti tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi lebih fokus pada identifikasi dan penajaman masalah aktual di masyarakat.
“Nanti saat Musrenbang kabupaten akan ada penandatanganan MoU dengan Bupati. Saya harap pemerintah desa dan kecamatan tetap kawal usulan ini sampai benar-benar terealisasi,” pungkasnya. (M-03)