Surfing Masuk Sekolah, Dikbud KSB Akui Sebagai Inovasi dan Langkah Maju

Taliwang, MediaKSB, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menilai, jika gagasan surfing masuk sekolah merupakan bentuk sebagai inovasi dan langkah maju. Apalagi kebijakan itu sendiri telah diperkuat dengan Keputusan Bupati KSB bernomor 100.3.3.2 Tahun 2024 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Dasar Pelaksanaan Ekstrakurikuler Surfing.
Khusnarti S.Pd, MM.Inov selaku kepala Dikbud KSB mengatakan, jika kebijakan surfing masuk sekolah akan mendapat dukungan dari PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN). “Sudah ada Memorandum of Undestanding (MoU) antara pemerintah dengan pihak perusahaan yang ditanda tangani saat puncak perayaan Hari Lahir (Harla) KSB pada 20 November 2024 lalu,” ucapnya.
Dikesempatan itu Narti sapaan akrabnya menjelaskan, jika kegiatan ekstrakurikuler itu sendiri menjadi sangat penting, mengingat Bumi Pariri Lema Bariri memiliki potensi yang menjanjikan. “Menurut para profesional dalam dunia selancar, jika kegiatan surfing di KSB selalu ada sepanjang tahun. Hal itu berbeda dengan daerah lain di Indonesia,” lanjutnya.
Masih keterangan Narti, memasukan program surfing sebagai kegiatan ekstrakurikuler lantaran memiliki target besar, seperti, menyiapkan calon atlit cabang olah raga surfing sebagai atlit nasional dan internasional, termasuk surfing menjadi entry poin untuk membangun industri pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan (community based and sustainability tourism), dalam rangka menyiapkan sektor penopang ekonomi daerah pasca tambang batu hijau.
Narti berharap dengan inovasi memasukan surfing dalam kegiatan ekstrakurikuler akan memunculkan motivasi serta kemauan anak didik untuk mengenal dan mempelajari surfing. “KSB dianugerahi kekayaan ombak dan sirkuit untuk surfing yang luar biasa, maka harus menjadi entry poin untuk mempersiapkan atlet profesionl, termasuk dalam mendukung pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sementara Dimas Purnama dari Departemen Social impact PT. AMMAN Mineral, mengatakan kegiatan surfing ini adalah kegiatan yang termuat dalam PPM (Program Pemberdayaan Masyarakat) kemudian diturunkan dalam Program Sport for Development dalam kegiatqn Blue Program. “Kami sangat mengapresiasi pemerintah KSB yang responsif dengan kegiatan surfing sebagai ekstrakurikluer di sekolah. Hal itu sebagai wujud kolaborasi yang harus dikawal bersama kedepan,” tuturnya.
Sebagai informasi, Rizal Tanjung selaku legend surfing Indonesia dan Cahyo yang diketahui seorang peselancar profesional KSB ikut memberikan testimoni dan dukungannya untuk menjadikan surfing sebagai trigger ekonomi lokal dan menyiapkan atlit peselancar handal dari KSB. Menurut mereka dibanyak tempat berkembangnya destinasi populer dimulai oleh para surfers (peselancar). Rizal Tanjung telah 40 tahun menggeluti profesi sebagai peselancar di Bali dam Cahyo telah 20 tahun menggeluti dunia selancar. (M-01)